Mengenal Lanyard - Sebuah Gantungan Name Tag yang Semakin Eksis


Gudang TaliKetika mendengar kata ‘lanyard’, orang-orang pasti akan teringat dengan gantungan name tag yang biasa dikalungkan di leher. Orang-orang juga mengetahui fungsi lanyard sebagai penggantung tanda identitas atau ID Card. Istilah lanyard sendiri muncul sekitar tahun 1950. Pada mulanya, fungsi lanyard bukan sebagai penggantung tanda identitas, melainkan sebagai tali pistol, pedang dan peluit. Bahan lanyard kala itu juga tidak sevariatif masa kini. Lanyard hanya berupa untaian tali sederhana.

Seiring berkembangnya zaman, orang-orang mulai tertarik untuk mengembangkan desain lanyard. Mayoritas perusahaan juga melakukan branding terhadap lanyard sehingga para pekerja memiliki desain gantungan name tag yang sama. Selain sebagai identitas perusahaan, hal ini juga dilakukan untuk menambah awareness masyarakat terhadap perusahaan tersebut.

Jenis-Jenis Bahan Gantungan Name Tag

Kini, gantungan name tag memiliki berbagai macam jenis bahan. Empat bahan paling populer adalah polyester kilap,polyester doff,sarung atau tube dan tisu.

1. Polyester Kilap

Jenis bahan ini paling populer di Indonesia. Sesuai istilah namanya, desain tali berbahan polyester kilap akan terlihat mengkilap dengan warna yang terang. Hal ini dikarenakan tali lanyard menggunakan campuran bahan flament.

2. Polyester Doff

Polyester Doff hampir serupa dengan polyester kilap. Namun, jenis gantungan ini tidak semengkilap polyester kilap. Warna yang dihasilkan juga akan tampak lebih gelap dari desain aslinya. Hal ini karena jenis tersebut tidak menggunakan campuran bahan flament. Umumnya jenis bahan ini digunakan sebagai gantungan name tag event olahraga. 

3. Sarung atau Tube

Tali lanyard sarung atau tube memiliki keunggulan terhadap bahannya yang lentur. Bagian ujung tali berbentuk seperti sedotan sehingga nama lain dari tali lanyard ini adalah ‘tube’. Di antara bahan lainnya, tali berbahan sarung ini paling nyaman digunakan sehingga cocok juga untuk menggantung benda-benda penting seperti kunci mobil.

4. Tisu

Tali lanyard berbahan tisu tergolong lebih mahal dibandingkan bahan lainnya. Hal ini karena bahan tisu sangat halus seperti sebuah tissue dan agak tipis. Namun meski tipis, ikatan serat bahan tisu sangat rapat dan kuat sehingga tidak perlu khawatir akan putus ketika tengah mengenakannya.

Lanyard Sablon dan Digital Printing

Selain dari bahannya, Ketika melakukan pencetakan desain lanyard, terdapat dua metode yang biasa dilakukan yaitu sablon dan digital printing.

Lanyard sablon dicetak menggunakan teknik sablon tradisional baik manual maupun dengan bantuan mesin sablon. Kelebihan gantungan sablon terletak pada harganya yang jauh lebih murah dibandingkan digital printing. Namun, unggul dari segi harga, cetakan desain lanyard ini terlalu monoton. Kita tidak bisa menggunakan banyak warna dalam desain sablon. Umumnya, orang-orang yang menggunakan lanyard sablon adalah mereka yang mengadakan event sehingga hanya memerlukan tali gantungan simpel dan murah namun tidak untuk jangka panjang. 

Selanjutnya adalah lanyard digital printing. Seperti namanya, metode pencetakan desain lanyard menggunakan teknik percetakan digital sehingga warna yang dihasilkan jauh lebih akurat dibanding lanyard sablon. Hasil desain lanyard akan terlihat lebih menarik dan tahan lama. Metode ini umumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam membuat gantungan ID Card pekerjanya.

Lanyard Custom (Desain sendiri)

Seiring dengan perkembangan zaman, gantungan name tag kini juga tidak hanya dipakai untuk branding perusahaan atau acara tertentu. Mahasiswa membutuhkan lanyard untuk mengalungkan kartu tanda mahasiswa (KTM) mereka. Beberapa orang juga membutuhkan tali lanyard untuk menggantungkan kunci rumah atau kartu transportasi (sejenis e-toll) mereka. Jasa desain lanyard custom pun mulai bermunculan untuk menjawab kebutuhan ini. Dalam jasa desain lanyard custom, kita bisa mendesain custom sesuai dengan keinginan kita sendiri untuk dipakai sehari-hari. Desain lanyard menjadi lebih unik dan cantik.